Sejarah Kentang dan Kelaparan Besar di Irlandia: Sebuah Kisah dan Tragedi yang Mengubah Dunia
Kentang, sayuran yang mungkin sering kita temui di menu-menu rumah makan, pernah menjadi pusat dari salah satu tragedi besar dalam sejarah Irlandia. Kelaparan Besar Irlandia pada pertengahan abad ke-19 bukan hanya bencana alam, tetapi juga menjadi cermin ketidakadilan sosial dan politik yang mempengaruhi jutaan nyawa. Di balik krisis ini, peran pemerintah Inggris menjadi sorotan penting yang memengaruhi dampak dan penanganan bencana ini.
Irish Hunger Memorial cottage di New York, Amerika Serikat (wikipedia) |
Awal Mula: Kentang dan Irlandia
Kentang pertama kali diperkenalkan di Eropa pada abad ke-16 setelah penjelajah Spanyol membawanya dari Amerika Selatan. Di Irlandia, tanaman ini menjadi sangat populer karena mampu tumbuh di tanah yang kurang subur dan menghasilkan panen yang melimpah. Pada awal abad ke-19, kentang menjadi makanan pokok bagi mayoritas penduduk Irlandia, terutama bagi petani kecil yang hidup dalam kemiskinan.
Ketergantungan Berlebihan dan Penyakit Kentang
Seiring waktu, sebagian besar penduduk Irlandia sangat bergantung pada kentang sebagai sumber utama makanan mereka. Ketergantungan ini menjadi bumerang ketika wabah penyakit late blight (Phytophthora infestans) menyerang ladang kentang pada tahun 1845. Wabah ini menyebabkan tanaman busuk dan tidak dapat dikonsumsi, memicu apa yang dikenal sebagai The Great Famine (Kelaparan Besar) yang berlangsung dari 1845 hingga 1852.
Peran Pemerintah Inggris: Sebuah Tindakan yang Kontroversial
Selama Kelaparan Besar, Irlandia berada di bawah pemerintahan Inggris. Banyak sejarawan percaya bahwa tindakan dan kebijakan pemerintah Inggris memperburuk situasi yang sudah kritis. Berikut beberapa aspek penting dari peran pemerintah Inggris dalam krisis ini:
- Kebijakan Ekonomi yang Menekan: Sebelum dan selama kelaparan, tanah di Irlandia sebagian besar dimiliki oleh tuan tanah Inggris yang tinggal di Inggris dan mempekerjakan petani Irlandia sebagai penyewa. Sewa tanah yang tinggi dan praktik pertanian yang menekan membuat para petani kecil sangat miskin dan hampir seluruhnya bergantung pada kentang untuk bertahan hidup. Ketika kentang gagal panen, para penyewa ini tidak mampu membayar sewa dan sering kali diusir dari tanah mereka.
- Ekspor Makanan Tetap Berjalan: Meskipun kelaparan melanda, pemerintah Inggris tidak menghentikan ekspor makanan dari Irlandia ke Inggris dan negara lain. Banyak makanan seperti gandum, daging, dan mentega yang diekspor ke luar negeri meskipun penduduk lokal kelaparan. Ini menciptakan kesan bahwa Irlandia sebenarnya tidak kekurangan makanan, tetapi makanan tersebut tidak tersedia untuk penduduk lokal yang miskin.
- Bantuan yang Terbatas dan Terlambat: Meskipun ada upaya untuk memberikan bantuan, banyak yang menilai respons pemerintah Inggris tidak memadai. Pada awalnya, bantuan makanan diberikan, tetapi dengan syarat yang ketat dan terbatas. Misalnya, pada tahun 1847, pemerintah Inggris memperkenalkan sistem rumah kerja (workhouse), di mana orang-orang yang kelaparan harus bekerja untuk mendapatkan bantuan. Namun, fasilitas ini tidak cukup besar untuk menampung jumlah orang yang membutuhkan, dan kondisi di dalamnya sering kali sangat buruk.
- Pandangan Politik dan Sosial: Banyak pejabat Inggris saat itu memandang kelaparan sebagai akibat dari "kemalasan" dan "kelemahan moral" orang-orang Irlandia. Kebijakan laissez-faire yang dominan di Inggris pada waktu itu juga membuat pemerintah enggan campur tangan lebih dalam ekonomi, percaya bahwa pasar bebas pada akhirnya akan memperbaiki situasi. Akibatnya, pemerintah tidak mengambil tindakan yang lebih drastis untuk menghentikan kelaparan atau mencegah kematian massal.
Dampak Jangka Panjang dan Perlawanan
Kelaparan Besar mengakibatkan kematian lebih dari satu juta orang dan menyebabkan jutaan lainnya beremigrasi dari Irlandia. Tragedi ini meninggalkan luka mendalam dalam hubungan antara Irlandia dan Inggris. Kelaparan memperkuat sentimen anti-Inggris di kalangan orang Irlandia dan menjadi salah satu katalis bagi gerakan kemerdekaan Irlandia yang semakin kuat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Fakta Menarik
- Monumen di Seluruh Dunia: Sebagai pengingat akan tragedi ini, banyak monumen didirikan di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, tempat banyak orang Irlandia bermigrasi selama dan setelah kelaparan.
- Pengaruh Kelaparan pada Sastra dan Musik: Kelaparan Besar menjadi tema dalam banyak karya sastra dan musik Irlandia, mencerminkan trauma kolektif dan pengaruhnya yang mendalam pada identitas budaya Irlandia.
- Kentang Tetap Bertahan: Meskipun kentang pernah menjadi sumber bencana, sayuran ini tetap menjadi makanan penting di Irlandia. Namun, setelah kelaparan, orang-orang Irlandia mulai lebih banyak menanam tanaman lain untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu jenis tanaman.
Kelaparan Besar di Irlandia bukan hanya tentang kegagalan tanaman kentang; itu juga adalah kisah tentang kegagalan kebijakan, ketidakadilan sosial, dan dampak kolonialisme. Ini adalah pengingat akan pentingnya keadilan dan kemanusiaan dalam menghadapi bencana.
Referensi
- https://www.theirishpotatofamine.com/blogs/blog-1/the-workhouse diakses pada 02 September 2024.
- https://www.theguardian.com/world/2018/sep/17/irish-famine-film-black-47-wins-over-the-critics diakses pada 02 September 2024.
- https://www.britannica.com/event/Great-Famine-Irish-history/Great-Famine-relief-efforts diakses pada 02 September 2024.
- https://www.thegazette.com/guest-columnists/british-policy-worsened-potato-famine/ diakses pada 02 September 2024.
- https://www.history.com/topics/immigration/irish-potato-famine diakses pada 02 September 2024.
Leave a Comment